550 research outputs found

    Efektifitas In-House Training Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Di SMPN 1 Sakra Timur

    Get PDF
    Peningkatan kualitas guru yang mendesak dilakukan adalah peningkatan kompetensi pedagogik agar pembelajaran lebih berkualitas dengan harapan mampu meningkatkan persentase ketuntasan belajar siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan kegiatan In-House Training. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui kegitan  In-House Training kompetensi pedagogik guru dapat meningkat. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Sakra Timur selama bulan, yakni pada tanggal 1 sampai dengan 31 Oktober 2019. Instrumen  pengumpulan data penelitian ini adalah, angket, lembar observasi dan Dokumentasi. Dari angket diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan Guru SMPN 1 Sakra Timur menyatakan penting untuk meningkatkan kompetensi pedagogik mereka. Sebagian Guru SMPN 1 Sakra Timur merasa bahwa pengalaman mengajarnya masih minim pada mata pelajaran yang diajarkan, latar belakang pendidikan tidak begitu sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan 100% guru memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti In-House Training dan memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kompetensi pedagogiknya. Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Pada siklus 1 diperoleh angka 58,23% guru memiliki kompetensi pedagogik dan pada Siklus 2 terdapat 91,66% guru dengan kompetensi pedagogik yang memadai. Jadi ada peningkatan kompetensi  pedagogik guru setelah dilakukan In-House Training tahap 1 yaitu sebesar 33,43% dan masing-masing guru menunjukkan peningkatan yang signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa In-House Training dipandang efektif untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam  mengajar

    Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Supervisi Akademik Di SMPN 1 Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur

    Get PDF
    Terdapat permasalahan pada beberapa guru berkaitan dengan kompetensi  penyusunan administrasi. Untuk meningkatkan kompetensi tersebut diperlukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kegiatan  supervisi akademik  kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan  meningkatkan kompetensi guru di SMPN 1 Sakra Timur. Penelitian ini didesain menggunakan penelitian tindakan (action research), yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tindakan. Data yang dianalisis meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Hasil analisis data dalam penelitian tindakan sekolah ini menyimpulkan tiga hal, yaitu: 1. Supervisi akademik secara berkelanjutan terbukti secara empirik dapat meningkatkan kompetensi guru  dalam  menyusun silabus dan RPP  di SMPN 1 Sakra Timur. Ini terbukti dengan meningkatnya jumlah silabus guru yang berkualifikasi  baik meningkat  dari  40% pada siklus I menjadi  85%  pada siklus II; dan RPP yang berkualifikasi baik meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II. 2. Langkah-langkah yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kompetensi guru dalam  menyusun silabus dan RPP meliputi: 1)  Pengumuman rencana supervisi terhadap guru, 2) Pelaksanaan supervisi individual, dimana setiap guru diminta mempresentasikan silabus dan RPP-nya, kemudian kepala sekolah memberikan masukan terhadap kekurangan silabus dan RPP guru, dan 3) untuk membuktikan kualitas RPP yang disusun guru, kepala sekolah melakukan supervisi individu. 3. Peningkatan kompetensi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran meningkat dari 40% menjadi 87,5%

    The Metacognitive Process Of Teachers College Students In Solving Mathematical Problems

    Get PDF
    The metacognition process is the self-awareness and self-regulation of thinking during solving problems activity. It is based on a strong understanding to the problem being addressed. This is important in order to make the activity run smoothly. This research is a qualitative research which is aimed to investigate the metacognition process of teachers college students for solving formal and contextual mathematical problems. The data collection was conducted through problem solving activities such as written tasks, thinking aloud, and interviews. The data obtained were triangulated by assigning parallel newly problems to be solved at different times. The results of this research are (1) the metacognition process in solving the contextual mathematical problems is apparently more dynamic and the frequency of metacognitive activity implementation is higher than in solving formal mathematical problems, (2) this difference is higher in the subject from high skilled group, and as for the subject from low skilled group, there is only a slight difference. Keywords: metacognition process, mathematical problem solvin

    KEMAMPUAN PESERTA DIDIK KELAS III SDN 190 LAUNGA KABUPATEN SOPPENG DALAM MEMBUAT KARYA ORIGAMI.

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik kelas III SDN 190 Launga dalam membuat karya origami, serta kendala apa yang dihadapi para peserta didik dalam membuat karya origami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat kemampuan peserta didik kelas III SDN 190 Launga dalam membuat karya origami serta mengetahui kendala apa saja yang dihadapi peserta didik dalam membuat karya origami. Jenis penelitian ini adalah penelitian evalutif dengan pendekatan kualitatif, merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisa data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu praktik (pendidikan). Sasaran penelitian ini adalah peserta didik kelas III SDN 190 Launga secara keseluruhan. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas III sebanyak 25 peserta didik, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling penuh. Teknik pengumpulan data adalah tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan statistik sederhana. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik kelas kelas III SDN 190 Launga dikategorikan cukup dalam membuat karya origami. Kendala yang dihadapi peserta didik dalam membuat karya origami yaitu kurangnya motivasi untuk mempelajari teknik membuat lipatan origami, kurangnya kemandirian dalam membuat origami serta terbatasnya bimbingan dan arahan dari guru perihal membuat karya origam

    Pengaruh Motivasi Orang Tua terhadap Prestasi Siswa dalam Berbahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah (MTs) DDI Galesong Baru Makassar

    Get PDF
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi orang tua terhadap anaknya terdapat akumulasi data tertinggi sebesar 52,52% responden memilih kategori sering, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa pada umumnya mengaku bahwa motivasi orang tua mereka sangat tinggi dalam membina anaknya. Prestasi belajar siswa diperoleh rata-rata sebesar 74,96 yang jika diinterpretasikan menurut tabel kategorisasi rata-rata nilai siswa maka terdapat pada kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa prestasi belajar siswa berbahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah (Mts) DDI Galesong Baru Makassar termasuk kategori tinggi. Pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa dalam berbahasa Inggris didapatkan hasil penelitian bahwa jika dikonsultasikan dan diinterpretasikan atas harga koefisien r hitung terhadap r tabel dengan jumlah N = 33 untuk taraf signifikan 0,05 atau 5%, maka rhitung = 0,978 > r tabel = 0,344, dan untuk taraf signifikan 0,01 atau 1%, maka maka r hitung = 0,978 > r tabel = 0,442, sehingga baik dengan taraf signifikan 5% maupun dengan taraf signifikan 1%, rhitung lebih besar dari rtabel. Dengan demikian, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti pula bahwa motivasi orang tua berpengaruh signifikan terhadap prestasi siswa dalam berbahasa Inggris di di Madrasah Tsanawiyah (Mts) DDI Galesong Baru Makassar

    Aktualisasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Pembentukan Akhlak Peserta Didik di SMA Negeri 1 Suppa Kabupaten Pinrang

    Get PDF
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Negeri 1 Suppa Kabupaten Pinrang telah melakukan beberapa upaya dalam mengaktualisasikan nilai-nilai pendidikan Islam untuk membentuk akhlak mulia peserta didiknya. Upaya-upaya tersebut adalah menjadikan pelajaran baca tulis Al-Qur’an sebagai pelajaran muatan lokal, menekankan kepada peserta didik wanita yang beragama Islam untuk menutup aurat, melaksanakan shalat z}uhur berjamaah di Musalla, menjadikan Bahasa Arab sebagai salah satu pelajaran Bahasa asing, mengadakan kultum setelah selesai shalat z}uhur berjamaah, dan mengadakan pengajian sekali setiap bulan, serta memperingati hari-hari besar Islam. Upaya-upaya tersebut dapat membentuk akhlak mulia peserta didik. Dalam upaya tersebut, disamping terdapat beberapa faktor pendukung juga terdapat beberapa faktor-faktor penghambat. Solusi alternatif terhadap faktor penghambat yang ada adalah memaksimalkan sarana dan prasarana, guru dan tenaga kependidikan sesuai dengan fungsinya masing-masing

    PENGARUH PEMBELAJARAN PENEMUAN ( DISCOVERY LEARNING) DAN MINAT BELAJAR FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 5 BARRU

    Get PDF
    PENGARUH PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) DAN MINAT BELAJAR FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 5 BARRU MUSTAMIN JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA (mustaminbadawi1975gmail.com) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : 1) Apakah terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis antara peserta didik yang diberikan model pembelajaran penemuan dan peserta didik yang diberikan model pembelajaran konvensional 2) Ditinju dari minat belajar tinggi, apakah terdapat pengaruh model pembelajaran penemuan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Barru 3) Ditinju dari minat belajar rendah, apakah terdapat pengaruh model pembelajaran penemuan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Barru 4) Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran penemuan dan minat belajar fisika terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Barru. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang melibatkan dua kelompok, yaitu satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruk kelas X pada SMA Negeri 5 Barru pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Pengambil sampel dengan menggunakan teknik Purposive Random Sampling. Sampel penelitian ini adalah kelas XI MIA. 1 sebanyak 32 orang sebagai kelas experiment dan kela XI MIA.2 sebanyak 22 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) secara keseluruahan tidak terdapa

    Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Student Teams Achevement Divisions (STAD) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 1 Polewali Mandar

    Get PDF
    Hasil penelitian yang diperoleh pada kedua kelompok tersebut melalui analisis statistik deskriptif, rata-rata hasil belajar akidah akhlak menggunakan model Pembelajaran tipe jigsaw sebesar = 81,25 sedangkan rata-rata hasil belajar akidah akhlak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar =79,60. Hasil analisis homogenitas data menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 1,343 ≤ Ftabel = 4,10 menyatakan data sampel homogen. Untuk uji Hipotesis dilakukan Uji t menunjukkan bahwa yang diperoleh thitung 1,76 < ttabel 1,991, hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas yang diajar dengan model Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model Pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPS 2 di MAN 1 Polewali Mandar

    Improving the Learning Result of the Integer Number Operation Using Card Model

    Full text link
    Pendidikan merupakan suatu rekayasa teaching untuk mengendalikan learning untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Konsep tersebut menjadi asas bagi guru untuk senantiasa melakukan inovasi dalam proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran matematika yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Sebagai contoh, berdasarkan hasil pretest yang dilakukan oleh penulis sebagian besar mereka salah dalam menentukan hasil operasi dari -3 + (-2) and -3 – (-2). Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar operasi bilangan bulat dengan menggunakan model kartu dari siklus I dengan rata – rata 7,40 menjadi 9,30 pada siklus II. Oleh itu, metode penggunaan model kartu ini bisa menjadi satu inovasi pembelajaran operasi bilangan bulat khususnya pada sekolah dasar

    PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DIALOG BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL RESPONS VERBAL DILENGKAPI DENGAN GAMBAR (Studi Kuasi Eksperimen pada Kelas X SMA Al-Ma’arif Mataram Tahun Ajaran 2012-2013)

    Get PDF
    Abstrak: Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah 1) seberapa besar peningkatan keterampilan berbicara siswa setelah mengikuti pembelajaran berbicara dengan menggunakan model respons verbal, dan 2) bagaimana perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model respons verbal. Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui peningkatan keterampilan berbicara siswa setelah mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model respons verbal, dan 2) mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model respons verbal.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi.  Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain pretest dan postest dengan kelas eksperimen yaitu memberikan perlakuan kepada subjek penelitian, yang dibandingkan dengan kelas kontrol. Data penelitian diambil melalui tes, observasi, angket (kuesioner). Alat pengambilan data tes yang digunakan berupa instrumen tes perbuatan yang berisi aspek-aspek kriteria penilaian keterampilan berbicara berupa penilaian melalui dialog bahasa Indonesia dilengkapi dengan gambar. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan uji t sebagai hasil dari data kuantitatif.Berdasarkan analisis data penelitian, disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan model respons verbal melalui gambar dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Sebesar 7,8%, nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 73,4%, sedangkan hasil yang dicapai sebesar 81,2%. Perilaku yang ditunjukkan siswa pun berubah setelah diberikan perlakuan. Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran, bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, tidak gugup atau grogi dan semakin percaya diri ketika berbicara di depan kelas
    • …
    corecore